Sunday, April 20, 2014

Penggantian Nama INDONESIA menjadi NUSANTARA oleh Arkand Bodhana

1. Pertama-tama : Siapa Arkand Bodhana?? 

Nama Arkand Bodhana Zeshaprajna saat ini ramai diperbincangkan. Bukan saja karena usulannya untuk mengganti Indonesia menjadi Nusantara, tetapi Arkand mengaku bahwa dirinya salah satu pihak di balik sukses Tim PSSI U-19 atau Garuda Jaya yang menjuarai AFF Tahun lalu. Lalu siapa Arkand sebenarnya?

Dalam situs Arkand.com, yang dikutip merdeka.com, Rabu (26/2) Arkand mengaku lahir di Jakarta pada tahun 1971. Pada Tahun 1987 Arkand mulai menetap di Yogyakarta dan belajar rahasia pikiran manusia pada Shrii Shrii Anandamurti.

Arkand kemudian melanjutkan studi di Metaphisical Science di University Metaphysics International and Psycologhy di Institute Psycology di Los Angeles, California, Amerika Serikat.

"Pada tahun 2006 Arkand menjadi bagian dalam membentuk dan menghantarkan tim TNI AD menjadi juara umum untuk pertama kalinya pada AARM ke 16 di Mieu Mon, Hanoi Vietnam," tulis Arkand.

Kontingen TNI meraih 18 medali emas, tujuh perak, enam perunggu, dan tujuh trophy, disusul kontingen tuan rumah Vietnam dengan perolehan medali emas empat, tujuh perak, tujuh perunggu, dan satu trophy. 

Arkand juga mengaku di balik sukses Tim PSSI U-19, Garuda Jaya yang menyabet gelar juara AFF 2013 lalu. Namun Arkand lalu mengundurkan diri.

"Arkand mengundurkan diri dari Tim PSSI U-19 pada tanggal 2 Februari 2014 setelah tidak dipenuhinya kesepakatan bersama oleh oknum dalam PSSI U-19 itu," terangnya.

Peran Arkand sendiri disebut-sebut turut merekrut tim. Dalam perekrutan tim, Arkand akan melihat nama para calon anggota. Hanya nama yang menurutnya memiliki energi positif yang akan dimasukan ke dalam tim. 

Dalam situsnya itu, Arkand juga menyebut bahwa banyak kliennya, tetapi dengan alasan kode etik sebagai adviser, dia enggan mem-publish semua kliennya.


2. Dari cerita beliau Bahwa " sri sri ananda murti adalah Gurunya. dan ini ane search di gogle siapa itu Sri sri Ananda Murti.

Penulis modern , filsuf , ilmuwan , ahli teori sosial , dan pemimpin spiritual , Prabhat Ranjan Sarkar telah menarik berikut di lebih dari 130 negara . Buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam semua bahasa utama dunia , dan campuran unik dari perspektif sejarah dan komentar sosial telah menjadi inspirasi bagi aktivis sosial mencari alternatif progresif untuk kapitalisme dan komunisme .

Dari masa kecilnya di Bihar , India , di mana ia lahir pada tahun 1921 , Prabhat Ranjan Sarkar telah menarik orang lain dengan kasih yang mendalam atas kemanusiaan dan membimbing mereka di sepanjang jalan realisasi diri . Mengatur ilmu kuno Tantra Yoga untuk memenuhi kebutuhan zaman ini , ia mengembangkan filsafat ilmiah dan rasional ( berdasarkan imanensi dan transendensi Allah ) dan mengajarkan sistem disiplin spiritual praktis untuk perkembangan fisik , mental dan spiritual . Menyadari dirinya sebagai master menyadari rohani , pengikutnya memanggilnya Shrii Shrii Anandamurti , yang berarti " Dia yang menarik orang lain sebagai perwujudan bliss " , atau hanya " Baba " ( ayah ) .

Mereka yang mengikuti ajarannya menemukan kehidupan mereka berubah saat mereka mengatasi kelemahan dan kecenderungan negatif dari pikiran untuk mengalami kedamaian yang mendalam dan kebahagiaan dalam. Terinspirasi oleh contoh tanpa pamrih , mereka memfokuskan upaya mereka pada melayani masyarakat dan mengangkat yang tertindas .


3. Apa itu ilmu Metafisika??

Metafisika adalah salah satu cabang Filsafat yang mempelajari dan memahami mengenai penyebab segala sesuatu sehingga hal tetrtentu menjadi ada.
Sebenarnya disiplin filsafat metafisika telah di mulai semenjak zaman Yunani kuo. Mulai dari filosof-filosof alam sampai Aristoteles (284-322 SM). Aristoteles sendiri tidak pernah memakai istilah metafisika. Aristoteles menyebut sesuatu yang mengkaji hal-hal yang sifatnya diluar fisika sebagai filsafat pertama (prote philosophia) untuk membedakannya dengan filsafat kedua yaitu disiplin yang mengkaji hal-hal yang bersifat fisika.
Metafisika berasal dari bahasa yunani ta meta ta physica yang artinya “yang datang setelah fisika”
Metafisika sering disebut sebagai disiplin filsafat yang terumit dan memerlukan daya abstraksi sangat tinggi (ibarat seorang mahasiswa untuk mempelajarinya menghabiskan beribu-ribu ton beras), ber-metafisika membutuhkan enersi intelektual yang sangat besar sehingga membuat tidak semua orang berminat menekuninya.
Hubungannya dengan teori komunikasi, metafisika berkaitan dengan hal-hal sbb :
1) Sifat manusia dan hubungannya secara kontekstual dan individual dengan realita dalam alam semesta;
2) Sifat dan fakta bagi tujuan, perilaku, penyebab, dan aturan;
3) Problem pilihan, khususnya kebebasan versus determinisme pada perilaku manusia.
Pentingnya metafisika bagi pembahasan filsafat komunikasi, dikutip pendapat Jujun S Suriasumantri dalam bukunya “Filsafat Ilmu” mengatakan bahwa metafisika merupakan suatu kajian tentang hakikat keberadaan zat, hakikat pikiran, dan hakikat kaitan zat dengan pikiran.
Objek metafisika menurut Aristoteles, ada dua yakni :
Ada sebagai yang ada; ilmu pengetahuan mengkaji yang ada itu dalam bentuk semurni-murninya, bahwa suatu benda itu sungguh-sungguh ada dalam arti kata tidak terkena perubahan, atau dapat diserapnya oleh panca indera. Metafisika disebut juga Ontologi.
Ada sebagai yang iLLahi; keberadaan yang mutlak, yang tidak bergantung pada yang lain, yakni TUHAN (iLLahi berarti yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera).Epistemologi; merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode dan batasan pengetahuan manusia (a branch of philosophy that investigates the origin, nature, methods and limits of human knowledge).
METAFISIKA adalah sebuah kekuatan yang terletak pada kekuatan mental, akal pikiran, hati, jiwa serta semua fisik tubuh manusia, yang mana jika manusia bisa membangkitkan kinerja semua unsur tubuh mereka, maka mereka memiliki kekuatan yang sangat dahsyat.
Dalam istilah spiritual lebih dikenal sebagai ilmu ghaib (yang kekuatannya bisa dari unsur luar yakni jin atau qorin/sedulur papat) dan istilah bagi mereka yang berkecimpung di dunia pencak silat dan olah pernafasan, metafisik disebut sebagai tenaga dalam, yakni sebuah inti energi yang terletak pada kekuatan nafas dan pikiran (visualisasi).
Jadi pada dasarnya Metafisik, Tenaga Dalam serta Ilmu Ghaib merupakan satu rangkaian, yang intinya mengaktifkan kekuatan/energi yang berasal dari kekuatan Non-Sains. Dan di Majapahitsakti yang diaktifkan adalah unsur cakra dengan membuka 7 cakra utama serta pengendalian khadam, baik dari qorin maupun dari luar yakni Rijalul Ghaib.


Dan ini beliau mengusulkan Bahwa Nama Indonesia itu tidak cocok dan perlu di ganti

Merdeka.com - Arkand Bodhana Zeshaprajna yang selama ini bergelut di dunia metafisika mengusulkan agar nama negara Indonesia diganti menjadi Nusantara. Bukan tanpa alasan bagi Arkand untuk mengganti nama republik ini yang sudah terlanjur melekat itu.

Menurut Arkand, nama Indonesia dalam dunia metafisika tidak memberi energi yang positif bagi bangsa ini. Arkand yang sudah menekuni dunia selama 20 tahun ini meyakini nama Nusantara akan membuat nasib bangsa ini lebih baik.

Menurut Arkand, banyak kebudayaan di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak. Begitupun dengan negara, jika bangsanya sering sakit-sakitan, maka mengganti nama negara bisa jadi solusi.

Lalu apa alasan Arkand merubah nama Indonesia menjadi Nusantara? Berikut lima penjelasan Arkand tentang pentingnya arti sebuah nama. Dalam pandangan metafisika Arkand, nama Indonesia untuk penyebutan republik ini dinilai tidak tepat. Dia pun mengusulkan agar nama Republik Indonesia diganti dengan Nusantara, penyebutan yang sudah sering digunakan di zaman Majapahit.

Merdeka.com - Arkand Bodhana Zeshaprajna mengusulkan nama negara Indonesia dengan Nusantara. Dalam pandangan metafisika, nama Indonesia hanya memiliki Synchronicity Value sebesar 0.5. Synchronicity Value adalah paramater dalam Arkand secret code untuk menganalisa sebuah nama.

Menurut Arkand, rentang Synchronicity Value berada di kisaran 0,05 hingga 1,0. Sedangkan Synchronicity Value yang positif berada di angka 0,8 hingga 1,0. Nama Indonesia sendiri kata Arkand hanya memiliki Synchronicity Value 0,5.

"Bahwa negara-negara maju memiliki struktur nama yang berkualitas baik dan negara-negara yang belum juga maju dan tetap miskin memiliki struktur nama yang berkualitas rendah," tulis Arkand dalam situsnya, Arkand.com yang dikutip merdeka.com.


Paramater lain yang digunakan Arkand adalah Coherence Value. Coherence Value menunjukkan struktur kode-kode dalam diri sendiri yang saling berkaitan satu dengan kode yang lainnya. Rentang Coherence Value berada di kisaran 0,1 hingga 1,0. Sedangkan nilai positifnya di kisaran 0,7 hingga 1,0.

Dari pengamatan Arkand, Indonesia hanya memiliki Coherence Value sebesar 0,2. Hal ini jauh dari bagus sehingga nama Indonesia harus diganti dengan nama yang lebih baik, yakni Nusantara.

Coherence Value dalam kehidupan bisa dilihat dari cara seseorang atau negara menguasai satu atau beberapa keahlian. Semakin tinggi Coherence Value tingkat penguasaan terhadap keahlian semakin baik.

Menurut Arkand, kata Indonesia bukan berasal dari orang Indonesia atau pribumi. Hal ini membuat perjalanan bangsa kini menjadi terseok-seok.

James Richardson Logan pada tahun 1850 menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago (Etnologi dari Kepulauan Hindia). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan kesetujuannya tentang perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago (Kepulauan Hindia) terlalu panjang dan membingungkan.

Logan kemudian memungut nama Indunesia yang sebelumnya diperkenalkan oleh George Samuel Windsor Earl, seorang ahli etnologi bangsa Inggris. Oleh Logan, huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah Indonesia. Dan itu membuktikan bahwa sebagian kalangan Eropa tetap meyakini bahwa penduduk di kepulauan ini adalah Indian, sebuah julukan yang dipertahankan karena sudah terlanjur akrab di Eropa.

"Asal-usul kata yang ternyata bukanlah hasil karya putra bangsa dan struktur kata yang ternyata tidak baik, yang terbuktikan dengan kondisi bangsa dan negara hingga saat ini yang semakin buruk membangkitkan pemikiran untuk mengganti nama negara Indonesia," ujar Arkand.
Menurut Arkand, banyak kebudayaan di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak. Begitupun dengan negara, jika bangsanya sering sakit-sakitan, maka mengganti nama negara bisa jadi solusi.

"Jika di banyak budaya di dunia yang mengganti nama seseorang yang sering sakit pada masa anak-anak melalui pendekatan budaya dan religiusitas, maka saat ini kita mendekatinya juga melalui pendekatan budaya, religiusitas dan ilmu pengetahuan. Tiga pendekatan ini menemukan satu kata: Nusantara," tutup Arkand.

Kesimpulan nahwa Nama Indonesia tidaklah Cocok dan menrut beliau bahwa Nama Indonesia diganti dengan Nama "NUSANTARA".