Walaupun asal-usul komunitas Islam itu dari Muhammad dan abad ketujuh, orang-orang Islam - seperti Yahudi dan Kristen - asal-usul tradisi agamanya (Islam) berasal dari Tuhan Yang Esa (Allah) melalui garis panjang kenabian. Dengan demikian orang-orang Islam menekankan bahwa tradisi Yudaeo-Kristen lebih tepat dikatakan sebagai tradisi Yudaeo-Kristen-Islam karena ketiganya merupakan putra-putra Ibrahim a.s., Nabi pertama yang menerima Wahyu Tuhan. Mereka sama-sama percaya kepada Nabi Ibrahim a.s., yang percaya kepada Tuhan, nabi-nabi wahyu, umat yang mengemban mandat Tuhan, dan tanggung jawab moral.[1] Jika asal-usul orang Yahudi dan Kristen dari Ibrahim dan Sarah melalui Ishaq, orang Islam pun demikian halnya melalui Isma'il, putra pertama Ibrahim dan Hajar. Kalau dalam kisah suci orang-orang Yahudi tercatat kemenangan monoteisme yang diturunkan kepada Adam, Ibrahim dan Musa dalam dunia politeistik, demikian juga dalam sejarah Islam terungkap proses yang sama dari monoteisme, kerasulan dan wahyu Tuhan yang tidak mengenal kompromi di kalangan lingkungan sosial politeisme kesukuan.[2] Kalau orang-orang Yahudi mempunyai Taurat, orang-orang Kristen mempunyai Injil, orang-orang Islam pun mempunyai Kitab Suci Al-Quran. Orang-orang Islam percaya bahwa Tuhan pertama kali menurunkan wahyu kepada bangsa Yahudi lalu kepada orang-orang Kristen, tetapi kemudian wahyu itu terdistorsi karena ulah manusia yang melakukan perubahan dan penambahan terhadap kitab tersebut yang mengakibatkan timbulnya kepercayaan akan inkarnasi, penyaliban, kematian dan kebangkitan Nabi Isa a.s. serta doktrin penebusan dosa. Bibel Yahudi atau Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru Kristen diyakini sebagai versi wahyu Ilahi yang sudah rusak. Kemudian Tuhan menurunkan wahyu sekali lagi kepada Muhammad, Nabi yang paling akhir. Inilah yang kemudian menjadi dasar kepercayaan orang-orang Islam bahwa Al-Quran, yang dipandang sebagai Firman Tuhan yang sempurna, lengkap, yang menggantikan kitab suci Kristen dan Yahudi. Catatan kaki: [1]: Untuk perspektif kesarjanaan Barat, lihat Francis E. Peters, Children of Abraham (Princeton, N.Y.: Princeton University Press, 1982). Untuk melihat teks dasar (basic texts) mengenai ketiga sistem religius yang ditempatkan sejajar dengan masalah-masalah umum ini, lihat Judaism, Christianity and Islam The Classical Text and Their Interpretation, oleh pengarang yang sama, 3 Jilid (Princeton, N.Y.: Princeton University Press, 1990). [2]: Sebagai pengantar untuk mengenali Islam sejak masa awal komunitas Muslim hingga sekarang, lihat John L. Esposito, Islam, the Straight Path, edisi yang diperluas (New York: Oxford University Press, 1991); Frederick Mathewson Denny, An Introduction of Islam (New York: Macmillan, 1985); Fazlur Rahman, Islam (Chicago: University of Chicago Press, 1979). Sumber. | |
|
|
Tuesday, May 7, 2013
ASAL-USUL DAN SIFAT ISLAM
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment