1. DISUSUNNYA PERJANJIAN BARU DALAM BAHASA YUNANI
------------------------------------------------------------
Kitab Perjanjian Baru adalah suatu Kitab Greka (Yunani),
dialek Koine, yang dikarang dan ditulis di luar Palestina;
jadi bukannya dalam bahasa Aramiya yang digunakan dan
dimengerti di Palestina pada masa itu oleh Yesus Kristus,
para hawarinya dan awam.
Semula Perjanjian Baru tidak merupakan suatu Kitab, tapi
hanya karangan-karangan, surat-surat kiriman dan
catatan-catatan terpisah dalam bahasa Yunani dan Aramiya
hingga menimbulkan aneka tafsir yang bertentangan;
teristimewa sekitar oknum Yesus Kristus, dan bukan
ajarannya.
Misalnya, surat-surat dari Paulus ditulis antara tahun 50
dan 54 dari Korintus dan Epesus kepada orang-orang
Tesalonika, orang-orang Korintus, orang-orang Galatia dan
orang-orang Rum. Pada tahun 58 dari Roma kepada orang Pilipi
dan Kolose. Pada tahun 65 surat kepada orang-orang Ibrani
(katanya oleh Paulus). Pada tahun 75 disiarkan bentuk awal
Injil karangan Markus. Pada tahun 79 disiarkan Injil Matius.
Pada tahun 90 Synode di YAMNIA mengakui Kitab Suci Yahudi,
yakni Wasiat Yang Lama menurut tradisi (orang Yahudi
Diaspora). Pada tahun 95 disiarkan Kitab Wahyu. Pada tahun
105 disiarkan Kitab Kisah Perbuatan Rasul-rasul karangan
Lukas yang terdiri dari 2 jilid dan kemudian dijadikan satu
karya. Terdorong oleh Kitab Kisah Rasul-rasul tersebut,
mungkin juga dimulai oleh Gereja Epesus, dihimpunlah pada
tahun 110 surat-surat kiriman Paulus. Muqadimah penyusun
ditulis atas nama Paulus, oleh karenanya kemudian disebut
Surat kepada orang Epesus. Pada tahun 115 disiarkan Surat
Yang Pertama dan Kedua kepada Timotius dan Titus atas nama
Paulus, dan barangkali juga dalam tahun itu Surat yang
Pertama dari Yohanes. Pada tahun 117 mungkin disiarkan Surat
Yang Kedua dan Ketiga dari Yohanes- Pada tahun 135 disiarkan
Injil karangan Yahya dan Surat dari Barnabas. Antara tahun
145 hingga 155 terdapat banyak tulisan suci yang tak
diketahui atau diragukan pengarangnya dan yang kemudian
disisihkan, disingkirkan (APOCRYPHA). Bahasa dari aneka
tulisan-tulisan di atas adalah dalam bahasa Greka dan/atau
dalam bahasa Aramiya, hal yang menimbulkan perbedaan tafsir,
faham dan keyakinan antara para Uskup Barat dan Timur.
Oleh karena permusuhan yang timbul dan perbedaan keyakinan
sebagaimana terurai di atas, terasa perlu benar oleh Kaisar
Konstantin I demi ketenteraman untuk menyelenggarakan suatu
muktamar, yaitu suatu ECUMENICAL COUNCIL (yang pertama kali)
pada tahun 325 di NICAEA (kini Isnik di Istambul). Kemudian
banyak lagi council atau synode menyusul; yang "Ecumenical"
jumlahnya hingga tahun 1869 ada 20 atau 21 kali.
Gereja Timur Ortodox Yunani mengakui 7 yang pertama (dari
tahun 325 s/d 787), dan Gereja Roma Katolik mengakui 14
Ecclesiastical/Ecumenical Council dari yang pertama. Council
Nicaea dihadiri oleh 220 Uskup dari Barat dan Timur. Yang
dibicarakan hanyalah soal-soal mengenai lman, Kebaktian, dan
sebagainya. Yang terpenting adalah soal Ke-Esaan Tuhan
menurut faham Yudaisme dan Syirk, yaitu kepercayaan Goyim
(yakni bukan-Yahudi, maksudnya Hellenisme dan aneka mytology
bangsa-bangsa Jahiliya), dan kemudian antara Unitarisme dan
Trinitarisme.
Paulus yang berbicara Greka dan tidak faham Aramiya,
mengakibatkan ia memberi bentuk baru pada ajaran Yesus yang
mudah dan indah dengan memasukkan aneka unsur gnostic,
sakramen dan mystic dari agama dan kebudayaan Yunani Kuna
(Hellenisme); seperti misalnya soteriology-faham pembebasan
penebusan dosa. Synthese inilah yang kemudian menjadi
pertengkaran antara Uskup-uskup di mana aneka gereja
(Paulinisme) ke luar sebagai pemenang.
Menurut theolog A. Powell Davies dalam bukunya "The First
Christian," terbitan "The New American Library" - A Mentor
Book: "Paul reshaped the faith of the early Messianic
believers into a gospel of salvation for the Gentiles."
Paulus dibenci oleh Ummat Yahudi sebagai pengkhianat bangsa,
dituduh oleh orang-orang Romawi sebagai pengkhianat
Kekaisaran dan tidak dipercaya lagi, baik oleh para hawari
maupun apostel (Rasul); tetapi ia merupakan seorang yang
menentukan perkembangan ajaran Gereja-gereja.
Semula anggota Timur lebih banyak, kemudian anggota Barat
lebih banyak pada aneka council atau Synode dan untuk
beberapa waktu putusan-putusannya tidak diterima oleh kedua
belah pihak.
Pada tahun 341 dalam suatu Rapat di Antioch (Antakia)
Monotheisme diterima, dan kembali jadi agama resmi sebagai
tafsir yang benar dari Iman Nasrani. Pendapat ini dikuatkan
oleh suatu Muktamar pada tahun 351 yang terjadi pada masa
Paus St. Julius I (337 - 352).
Paus Honorius I (625 - 638) menolak faham Trinitas. Pada
tahun 680, jadi setelah wafatnya, beliau di-anathema (yakni
dilaknat) dalam suatu Muktamar di Konstantinopel. Photius,
Uskup Sirmium, diturunkan karena menolak Ketuhanan Yesus di
Konstantinopel pada tahun 869.10
Ada Paus dan Kaisar yang menganut faham Keesaan Tuhan,
tetapi ada juga yang menganut faham Trinitas. Para Uskup
yang menolak Trinitas dianiaya, dipenjarakan, dibuang,
dibunuh dan lain sebagainya; perpustakaannya, aneka
manuscriptnya dibakar habis, apalagi yang berbahasa Aramiya.
Hal ini sama dengan buku-buku ilmu lain yang berbahasa atau
berhuruf Arab yang dijadikan abu ketika orang-orang Spanyol
menang atas kaum Muslimin di semenanjung Iberia pada abad
ke-XIV dan ke-XV. Asli dari pada Septuaginta, Kitab Ezra,
Talmud, dan bergerobak-gerobak codices yang berisi
Monotheisme dibakar habis. Begitu pula jika penganut
Unitarisme menang, dimusnahkan segala yang menyebut
Trinitarisme. Sedikit yang ada kini adalah sisa-sisa dari
salinan-salinan.
Antara yang lolos selamat adalah Injil karangan Barnabas,
seorang Apostel yang monotheist dan yang menubuatkan
kedatangan Nabi Muhammad S.A.W.; Injil ini pada tahun 383
oleh Paus St. Damasus I (366 - 384) disimpan di perpustakaan
pribadinya.
Toland berkata dalam bukunya "MISCELLANEOIJS WORKS" yang
diterbitkan pada tahun 1747, Juz I halaman 380, bahwa Injil
Barnabas masih ada. Dalam Bab XV disebut bahwa GLASIAN
(Gladian) DECREE tahun 496 memasuki "Evangelium Barnabe" ke
dalam daftar buku-buku yang terlarang dibaca. Sebelumnya
Paus Innovent telah mengharamkan pada tahun 465; juga
keputusan Gereja-gereja Barat pada tahun 382. Tidak disebut
apakah Injil Barnabas yang aseli itu tertulis dalam bahasa
Aramiya atau Greka.
Sumber.
No comments:
Post a Comment