Wednesday, May 8, 2013
PASKA(H)
Pesta Paskah Kristen adalah erat hubungannya dengan Pesta
Paskah Yahudi. Pesta Paskah Yahudi dirayakan pada malam 14
dan 15 dari bulan Nisan. Asal mulanya pesta terang bulan
atau lebih nyata pesta pertanian/peternakan di mana para
petani mengorbankan roti yang dibuat dari gandum yang baru
dipanen dan para penggembala mengorbankan anak dombanya yang
baru diperolehnya. Mungkin kebiasaan upacara ini diwarisi
dari penduduk aseli dari Kanaan yang kafir. Kemudian Bani
Israil memberi arti lain atas pesta ini, arti tarikhi:
peringatan keluarnya Bani Israil dari Mesir (kira-kira 1230
S.M.).
Bahasa Ibrani: PASAK, dan dari kata ini menjadi PESAKH,
PASKA. Periksalah tentang upacara Yahudi di Bijbel: Kitab
Keluaran 12 dan 13 yang dirayakan sebagai pesta-perumahan di
antara keluarga, sedangkan menurut Kitab Ulangan 16 ayat 1 -
8 pengorbanan Paska diadakan di tempat suci, di Bait-Allah
di Yerusalem. Sesudah kota suci Yerusalem dibinasakan (586
S.M.) upacara korban ditiadakan sedang upacara lain masih
diadakan. Cuma sekta Samaritan yang melanjutkan upacara
korban dan lain-lain secara tradisionil di bukit Gerizim.
Orang Nasara kuna memperingati bangkitnya Kristus pada
tanggal 14 Nisan. Kebiasaan ini berubah pada kira-kira tahun
250, karena terdesak oleh perayaan kafir yang biasa
diselenggarakan di Roma. Dalam hubungan ini, Pendeta Dr. A.
Powell Davies15 menulis, bahwa dewa Attis, anak dewi Cybele,
pada suatu hari dalam bulan Maret yang dikenal sebagai "Day
of Blood (Hari Darah)," berupa patung dan tidak lagi
diperankan oleh seorang manusia, diikat di sebuah pohon di
mana ia "mengeluarkan darah" hingga mati, hal mana bersamaan
dengan Jum'at-Agung-nya (Sucinya) orang Nasara. Darah itu
sebetulnya berasal dari para imam yang menusuk lengannya
dengan pisau sambil menari-nari laksana orang kesurupan. Ada
kalanya beberapa orang dari mereka itu mengkebirikan
dirinya, perbuatan mana diketahui oleh Paulus sebagai
ternyata dari suratnya kepada orang Galatia (Gal. V: 12).
Pada petang hari patung itu dibakar, entah di tanah
(misalnya di Roma), atau di liang kubur. Kalau hari-hari
berduka-cita sudah lewat, dikatakan bahwa dewa Attis telah
bangkit kembali dari matinya, dan patungnya dikeluarkan dari
kubur. Sekarang datang waktu gembira yang bersamaan dengan
Paskahnya orang Nasara, tetapi dengan perayaan yang liar dan
sering kali dengan mabuk-mabukan. Upacara ini yang tiba di
Roma sebelum tarikh Masehi, berasal dari Phrygia di Asia
Kecil (Anadol) dan hubungan-hubungannya dengan kisah mati
dan bangkit kembali dari Yesus adalah begitu terang bagi
orang Kristen kuna seperti bagi pembaca yang modern.
Bangkitnya dewa Attis sama saja dengan bangkitnya dewa
Osiris, Dionysos, Tammuz, Adonis, semua dewa penebus-dosa,
dan dewi Isis, ibunya dewa Horus, adalah seperti semua
"mater dolorasas." Patungnya Isis dan Horus tak dapat
dibedakan dengan patungnya Maria dan Yesus. Kenyataan ini
dikuatkan dengan penemuan pada waktu katedral St. Peter di
Roma diperbesar di tahun 1608 dan 1609. Tulisan-tulisan
tentang Cybele dan puteranya Attis, penebus dosa, dan Isis
serta puteranya Horus-Orisis yang disembah sebagai dewa yang
bangkit kembali dari matinya. Sampai di sini dikutip dari
buku pendeta tersebut di atas.
Menurut keputusan dari Konsili Nikea pada tahun 325 pesta
bangkit harus dirayakan pada hari Ahad sesudah tanggal 14
Nisan. Ini adalah sekalian pesta tahun baru yang dihubungkan
dengan ciptaan dunia oleh Sang Putera Yesus. Upacara-upacara
pada pesta Paskah yang datang kemudian berasal dari
pesta-pesta orang kafir. Berabad-abad Pesta Paskah dirayakan
selama 8 hari, dan mulai tahun 1094 diperpendek hingga 3
hari. Pesta Paskah jatuhnya pada hari Ahad pertama sesudah
bulan purnama, jadi secepat-cepatnya antara tanggal 22 Maret
dan 25 April.Sumber.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment